Alur Pengajuan

DESKRIPSI ALUR PENGAJUAN PENGUJIAN/KERMA (PKS)
Permohonan pengujian/kerma (PKS) melalui:
a. Email
- Mitra mengirimkan surat permohonan pengujian/Kerma (PKS) melalui email farmasi@itb.ac.id.
- Admin Pharma-V menerima permohonan dari mitra dan mengirimkan permohonan kepada Ketua KK untuk diverifikasi.
- Ketua KK menunjuk Dosen PI untuk menindaklanjuti permohonan mitra.
b. “Jalur pribadi” melalui Dosen PI (Principal Investigator)
- Mitra mengirimkan permohonan melaui “jalur pribadi” ke Dosen PI.
- Dosen PI mengarahkan mitra untuk mengirimkan surat permohonan melalui email farmasi@itb.ac.id atau menghubungi WA Admin Pharma-V +62 821-1938-6784.
Pelaksanaan Pekerjaan
- Dosen PI membuat RAB dan mengajukan UMK; kemudian mengirimkan ke Admin Pharma-V melalui email pharma-v@itb.ac.id.
- Admin Pharma-V menghitung total biaya kontrak yang meliputi biaya operasional pengujian (dari Dosen PI) ditambah PPh dan DPI.
- Dosen PI melakukan pengujian sampel.
- Dosen PI mengirimkan laporan pengujian sampel dan LPD (Laporan Penggunaan Dana) disertai bukti pembelian/kuitansi kepada Admin Pharma-V melalui email pharma-v@itb.ac.id.
- Pemohon mengisi kuesioner kepuasan user melalui link berikut : https://bit.ly/formevaluasi-MitraSF
- Admin Pharma-V melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Bagian Keuangan Sekolah Farmasi ITB untuk melakan pencairan keuangan.
Karakterisasi obat herbal bertujuan untuk mengidentifikasi sifat atau karakteristik suatu produk berdasarkan parameter spesifik dan non spesifik agar sesuai dengan persyaratan keamanan serta jaminan mutu yang telah diatur oleh BPOM. Parameter non spesifik mencakup pengujian susut pengeringan, kadar abu larut air, kadar abu tidak larut asam, kadar abu total, dan kadar air. Sedangkan parameter spesifik yang dapat diuji antara lain, organoleptik, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, dan kandungan minyak atsiri (Jika simplisia atau produk herbal memiliki kandungan minyak atsiri). Selain karakterisasi, uji cemaran juga perlu dilakukan untuk memastikan mutu serta keamanan produk herbal yang dikembangkan. Cemaran yang terdapat pada produk herbal dapat berupa cemaran mikroba maupun logam berat.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa pengujian karakterisasi dan cemaran pada produk herbal, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Kadar Abu Larut Air | 246.000 s/d 615.000 | |
| Kadar Abu Tidak Larut Asam | 246.000 s/d 615.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (82) |
| Kadar Abu Total | 246.000 s/d 615.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (81) |
| Kadar Air | 246.000 s/d 615.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (83) |
| Kadar Minyak Atsiri | 246.000 s/d 615.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (71) |
| Kadar Sari Larut Air | 184.000 s/d 369.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (91) |
| Kadar Sari Larut Etanol | 184.000 s/d 369.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (92) |
| Cemaran Logam | 85.000 s/d 340.000 | Farmakope Herbal Indonesia; Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (371) |
| Keterangan: | ||
| Harga merupakan harga per elemen logam yang diuji |
Identifikasi produk herbal dimaksudkan untuk memastikan mutu dan identitas dari suatu simplisia, ekstrak, maupun produk jadi. Identifikasi produk juga dapat membantu memastikan serta meyakinkan pengguna bahwa produk herbal yang dimaksud adalah produk asli. Selain itu identifikasi pada simplisia dapat membantu peneliti untuk memastikan komponen metabolit pada simplisia atau tanaman herbal yang akan digunakan. Identifikasi produk herbal dapat dilakukan secara tradisional menggunakan reaksi kimia atau menggunakan instrumen seperti HPLC, GC, Spektrofotometer, dan lainnya.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa pengujian identifikasi pada produk herbal, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Penapisan Fitokimia | 650.000 s/d 1.230.000 | |
| Identifikasi Marker | 3.690.000 s/d 9.225.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (11) |
| Keterangan: | ||
| Harga merupakan harga uji per 1 marker | ||
| Spektrofotometri UV | 170.000 s/d 450.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (51) |
| Spektrofotometri IR | 120.000 s/d 340.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (51) |
| Uji Identitas dengan KLT | 85.000 s/d 225.000 | Farmakope Herbal Indonesia |
| Pengembangan dan Validasi Metode Analisis Kadar Senyawa Dalam Sampel Menggunakan UPLC-PDA-MS/MS | 5.344.650 s/d 10.689.300 | Keterangan: |
| Pengembangan dan validasi metode analisis per senyawa; per sampel; harga belum termasuk senyawa marker |
Penetapan kadar pada produk herbal yang dimaksud adalah uji kuantitatif untuk mengetahui kandungan senyawa target, alkaloid, antosianin, fenol, flavonoid, tanin, senyawa marker, dan aktivitas antioksidan. Penetapan kadar untuk beberapa senyawa yang disebutkan bertujuan untuk menghitung jumlah senyawa yang akan berkaitan dengan efektivitasnya masing-masing. Penetapan kadar membantu memperkuat analisa peneliti mengenai efektivitas dari senyawa serta membantu dalam perhitungan dosis sediaan yang ingin dikembangkan.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa pengujian penetapan kadar pada produk herbal, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Uji Aktivitas Antioksidan | 6.150.000 s/d 12.300.000 | |
| Analisis Fitokimia Kadar Senyawa Menggunakan UPLC-PDA-MS/MS | 1.187.700 s/d 2.137.860 | Keterangan: |
| Per Senyawa; Per Sampel; Menggunakan metode yang sudah ada dan tervalidasi; Harga belum termasuk senyawa marker | ||
| Penetapan Kadar Alkaloid total | 992.500 s/d 3.690.000 | |
| Penetapan Kadar Antosianin | 992.500 s/d 3.690.000 | |
| Penetapan Kadar Fenol Total | 992.500 s/d 3.690.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (161) |
| Penetapan Kadar Flavonoid Total | 992.500 s/d 3.690.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (151) |
| Penetapan Kadar Tanin Total | 992.500 s/d 3.690.000 | |
| Penetapan Kadar Marker | 6.150.000 s/d 12.300.000 | Keterangan: |
| Harga uji merupakan harga uji untuk satu jenis marker |
Preparasi produk sediaan herbal bertujuan untuk memudahkan tahapan atau proses pengembangan produk ke tahap selanjutnya. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa preparasi pada produk herbal, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Ekstraksi | 615.000 s/d 1.230.00 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (311) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga per kg simplisia | ||
| Pemekatan Ekstrak | 615.000 s/d 1.230.00 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (311) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga per liter ekstrak | ||
| Pembuatan Simplisia Kering | 123.000 s/d 615.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (301) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga per kg simplisia segar | ||
| Penggilingan Simplisia Daun | 61.500 s/d 184.500 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (301) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga per kg simplisia kering | ||
| Penggilingan Simplisia Korteks | 123.000 s/d 246.000 | Farmakope Herbal Indonesia Edisi II (2017) (301) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga per kg simplisia kering |
Evaluasi farmakologi mencakup pengujian praklinik dan uji klinis. Uji praklinik ditujukan untuk memperoleh informasi terkait profil keamanan produk, potensi resiko dan potensi khasiat, perkiraan dosis efektif, sebagai dasar dan rasionalitas pemilihan dosis, serta pertimbangan dalam penetapan kriteria inklusi dan eksklusi untuk pengujian klinis. Sedangkan uji klinik dilakukan setelah produk obat berhasil melewati tahapan uji praklinik dan dinyatakan aman. Uji klinis bertujuan untuk melihat lebih jauh efektivitas suatu obat pada model manusia.
Pada produk herbal evaluasi farmakologi yang wajib dilakukan adalah evaluasi terkait keamanan yaitu pengujian toksisitas. Sedangkan pengujian praklinik dan klinis terkait khasiatnya hanya diperuntukan untuk golongan OHT (Praklinik) dan Fitofarmaka (Praklinik dan klinis).
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi farmakologi pada produk herbal, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga |
|---|---|
| Uji Toksisitas Akut | 12.000.000 s/d 15.000.000 |
| Uji Toksisitas Sub-Kronis (1 Bulan) | 75.000.000 s/d 100.000.000 |
| Uji Toksisitas Sub-Kronis (3 Bulan) | 100.000.000 s/d 150.000.000 |
| Uji Toksisitas Sub-Kronis (6-12 Bulan) | 150.000.000 s/d 350.000.000 |
| Uji Aktivitas Farmakologi | 50.000.000 s/d 150.000.000 |
| Uji Sensitisasi/ Iritasi Kulit dan Mata | 30.000.000 s/d 40.000.000 |
Produk Herbal yang telah dikembangkan harus dievaluasi agar sesuai dengan parameter standar yang ditetapkan serta memenuhi seluruh persyaratan keamanan, mutu, dan khasiat. Evaluasi sediaan menjamin bahwa produk dibuat berdasarkan CPOB serta memastikan mutu seluruh produk tetap sama dari batch ke batch. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi produk/sediaan pada produk herbal, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Viskositas | 185.000 s/d 213.000 | Brookfield |
| 111.000 s/d 166.000 | Bola Jatuh | |
| pH Sediaan Larutan | 95.000 s/d 125.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1071) |
| Alat: pH Meter | ||
| pH Sediaan Semisolid | 93.000 s/d 125.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1071) |
| Alat: pH Meter | ||
| Uji Stabilitas Dipercepat | 150.000.000 s/d 200.000.000 | ICH/WHO? |
| Keterangan: | ||
| Pengujian dilakukan selama 6 bulan |
Cemaran dalam produk herbal tidak hanya disebabkan oleh logam berat, namun mikroorganisme juga dapat menjadi salah satu cemaran dalam produk herbal. Produk herbal harus memenuhi spesifikasi batas cemaran mikroba agar produk yang dihasilkan terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya. Saat mikroorganisme pada produk herbal melebihi batas maka banyak efek merugikan yang timbul seperti efek toksik, penurunan efikasi obat, dan hilangnya efikasi. Selain menguji cemaran, uji mikrobiologi pada produk herbal juga dapat ditujukan untuk menghitung koefisien fenol dalam sampel serta menguji aktivitas antimikroba.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa uji mikrobiologi pada produk herbal, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| ALT/AKK | 1,000,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (51) |
| Koefisien Fenol | 2,900,000 | Keterangan: |
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Identifikasi Bakteri | 2,600,000 | Keterangan: |
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Antimikroba | 2,600,000 | ALT |
| Keterangan: | ||
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba uji. Diuji dalam 5 waktu kontak | ||
| 2,350,000 | Mikrodilusi | |
| Keterangan: | ||
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba uji dan satu pembanding | ||
| 2,600,000 | Difusi Agar | |
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba uji. | ||
| Keterangan: |
Evaluasi farmasetika yang dimaksud adalah evaluasi terkait sediaan farmasi yang dikembangkan. Evaluasi spesifik berdasarkan bentuk sediaan dilakukan untuk memenuhi parameter yang ditetapkan agar menjamin mutu dan keamanan suatu produk farmasi serta memastikan setiap batch yang dibuat selalu sesuai dengan CPOB dan persyaratan lain yang ditetapkan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi farmasetika pada produk larutan, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Tegangan Permukaan | 310.000 s/d 431.000 | Cincin dunoy |
| Viskositas | 185.000 s/d 213.000 | Brookfield |
| 111.000 s/d 166.000 | Bola Jatuh | |
| pH | 95.000 s/d 125.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1071) |
| Alat: pH Meter | ||
| Osmometer | 700.000 s/d 1.350.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (941) |
| Uji Stabilitas Dipercepat | 150.000.000 s/d 200.000.000 | ICH/WHO? |
| Keterangan: | ||
| Pengujian dilakukan selama 6 bulan |
Evaluasi fisiko-kimia merupakan evaluasi untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari suatu sediaan farmasi. Evaluasi fisiko-kimia memungkinkan peneliti mengetahui identitas kadar senyawa dalam sediaan farmasi, ukuran, dan sifat fisik lain yang dibutuhkan sebagai informasi pengembangan sediaan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi fisiko-kimia pada produk larutan, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Identifikasi dan Pemeriksaan Kadar Zat Aktif Dalam Sampel | 850.000 s/d 1.400.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (931) |
| Alat: HPLC | ||
| Menggunakan metode yang sudah ada | ||
| 850.000 s/d 1.400.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (931) | |
| Alat: GC | ||
| Menggunakan metode yang sudah ada | ||
| Spektrofotometri UV | 170.000 s/d 450.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1191) |
| Pengujian Ukuran Partikel dan Zeta Potensial | 350,000 |
Sediaan farmasi harus memenuhi spesifikasi batas cemaran mikroba agar produk yang dihasilkan terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya. Saat mikroorganisme pada sediaan farmasi melebihi batas maka banyak efek merugikan yang timbul seperti efek toksik, penurunan efikasi obat, dan hilangnya efikasi. Selain menguji cemaran, uji mikrobiologi pada sediaan farmasi juga dapat ditujukan untuk menguji efektivitas suatu pengawet pada sediaan larutan, menguji potensi antibiotik pada sediaan antibiotik, serta menguji sterilitas suatu produk steril.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa uji mikrobiologi pada produk larutan, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| ALT/AKK | 1,000,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (51) |
| Uji Efektivitas Pengawet | 3,200,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (61) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga uji per satu mikroba uji | ||
| Identifikasi Bakteri | 2,600,000 | Keterangan: |
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Potensi Antibiotik | 2,900,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (131) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Sterilitas | 1,500,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (71) |
| Uji Pirogen | 15.000.000 s/d 20.000.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (231) |
Evaluasi farmasetika yang dimaksud adalah evaluasi terkait sediaan farmasi yang dikembangkan. Evaluasi spesifik berdasarkan bentuk sediaan dilakukan untuk memenuhi parameter yang ditetapkan agar menjamin mutu dan keamanan suatu produk farmasi serta memastikan setiap batch yang dibuat selalu sesuai dengan CPOB dan persyaratan lain yang ditetapkan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi farmasetika pada produk padatan, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Moisture Balance | 68.000 s/d 111.000 | |
| Tap Densitometer | 68.000 s/d 111.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (891) |
| Flowmeter | 43.000 s/d 74.000 | |
| Hardness Tester | 43.000 s/d 74.000 | |
| Friabilator | 43.000 s/d 74.000 | |
| Friksibilator | 43.000 s/d 74.000 | |
| Uji Stabilitas Dipercepat | 150.000.000 s/d 200.000.000 | ICH/WHO? |
| Keterangan: | ||
| Pengujian dilakukan selama 6 bulan |
Evaluasi fisiko-kimia merupakan evaluasi untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari suatu sediaan farmasi. Evaluasi fisiko-kimia memungkinkan peneliti mengetahui identitas kadar senyawa dalam sediaan farmasi, ukuran, dan sifat fisik lain yang dibutuhkan sebagai informasi pengembangan sediaan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi fisiko-kimia pada produk padatan, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Identifikasi dan Pemeriksaan Kadar Zat Aktif Dalam Sampel | 850.000 s/d 1.400.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (931) |
| Alat: HPLC | ||
| Menggunakan metode yang sudah ada | ||
| Spektrofotometri UV | 170.000 s/d 450.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1191) |
| Spektrofotometri IR | 120.000 s/d 340.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1191) |
| Pengujian Ukuran Partikel dan Zeta Potensial | 350,000 |
Sediaan farmasi harus memenuhi spesifikasi batas cemaran mikroba agar produk yang dihasilkan terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya. Saat mikroorganisme pada sediaan farmasi melebihi batas maka banyak efek merugikan yang timbul seperti efek toksik, penurunan efikasi obat, dan hilangnya efikasi. Selain menguji cemaran, uji mikrobiologi pada sediaan farmasi juga dapat ditujukan untuk menguji efektivitas suatu pengawet pada sediaan larutan, menguji potensi antibiotik pada sediaan antibiotik, serta menguji sterilitas suatu produk steril.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa uji mikrobiologi pada produk padatan, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| ALT/AKK | 1,000,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (51) |
| Identifikasi Bakteri | 2,600,000 | Keterangan: |
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Potensi Antibiotik | 2,900,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (131) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Sterilitas | 1,500,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (71) |
Adapun beberapa jasa yang disediakan oleh Laboratorium Sekolah Farmasi ITB diantaranya :
| Jenis Jasa | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Sewa Mixer | 93.000 s/d 142.000 | Alat: |
| Sewa Granulometer | 130.000 s/d 209.000 | Alat: |
| Sewa Tablet Machine | 252.000 s/d 431.000 | Alat: |
| Sewa Disintegrator | 86.000 s/d 142.000 | Alat: |
| Sewa Dissolution Tester | 295.000 s/d 492.000 | Alat: |
| Sewa Sieving Analysis | 63.000 s/d 111.000 | Alat: |
| Uji BA/BE (Bioavailabilitas dan Bioekivalen) | 500.000.000 s/d 2.500.000.000 | Keterangan: |
| Harga uji tergantung pada jenis obat dan jumlah subjek |
Evaluasi farmasetika yang dimaksud adalah evaluasi terkait sediaan farmasi yang dikembangkan. Evaluasi spesifik berdasarkan bentuk sediaan dilakukan untuk memenuhi parameter yang ditetapkan agar menjamin mutu dan keamanan suatu produk farmasi serta memastikan setiap batch yang dibuat selalu sesuai dengan CPOB dan persyaratan lain yang ditetapkan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi farmasetika pada produk semisolid, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Viskositas | 185.000 s/d 213.000 | Brookfield |
| pH | 93.000 s/d 125.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1071) |
| Alat: pH Meter | ||
| Uji Stabilitas Dipercepat | 150.000.000 s/d 200.000.000 | ICH/WHO? |
| Keterangan: | ||
| Pengujian dilakukan selama 6 bulan |
Evaluasi fisiko-kimia merupakan evaluasi untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari suatu sediaan farmasi. Evaluasi fisiko-kimia memungkinkan peneliti mengetahui identitas kadar senyawa dalam sediaan farmasi, ukuran, dan sifat fisik lain yang dibutuhkan sebagai informasi pengembangan sediaan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi fisiko-kimia pada produk semisolid, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Identifikasi dan Pemeriksaan Kadar Zat Aktif Dalam Sampel | 850.000 s/d 1.400.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (931) |
| Alat: HPLC | ||
| Menggunakan metode yang sudah ada | ||
| Pengujian Ukuran Partikel dan Zeta Potensial | 350,000 |
Sediaan farmasi harus memenuhi spesifikasi batas cemaran mikroba agar produk yang dihasilkan terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya. Saat mikroorganisme pada sediaan farmasi melebihi batas maka banyak efek merugikan yang timbul seperti efek toksik, penurunan efikasi obat, dan hilangnya efikasi. Selain menguji cemaran, uji mikrobiologi pada sediaan farmasi juga dapat ditujukan untuk menguji efektivitas suatu pengawet pada sediaan larutan, menguji potensi antibiotik pada sediaan antibiotik, serta menguji sterilitas suatu produk steril.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa uji mikrobiologi pada produk semisolid, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| ALT/AKK | 1,000,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (51) |
| Identifikasi Bakteri | 2,600,000 | Keterangan: |
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Potensi Antibiotik | 2,900,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (131) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Efektivitas Pengawet | 3,200,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (61) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga uji per satu mikroba uji | ||
| Uji Sterilitas | 1,500,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (71) |
Adapun beberapa jasa yang disediakan oleh Laboratorium Sekolah Farmasi ITB diantaranya :
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Sewa Alat Uji Kekerasan Suppositoria | 167.000 s/d 277.000 | Alat: |
| Sewa Alat Uji Waktu Penetrasi | 167.000 s/d 277.000 | Alat: |
| Sewa Alat Uji Rentang Leleh | 167.000 s/d 277.000 | Alat: |
Evaluasi farmasetika yang dimaksud adalah evaluasi terkait sediaan farmasi yang dikembangkan. Evaluasi spesifik berdasarkan bentuk sediaan dilakukan untuk memenuhi parameter yang ditetapkan agar menjamin mutu dan keamanan suatu produk farmasi serta memastikan setiap batch yang dibuat selalu sesuai dengan CPOB dan persyaratan lain yang ditetapkan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi farmasetika pada produk kosmetik dan PKRT, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Viskositas | 185.000 s/d 213.000 | Brookfield |
| pH | 93.000 s/d 125.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1071) |
| Alat: pH Meter | ||
| Uji Stabilitas Dipercepat | 150.000.000 s/d 200.000.000 | ICH/WHO? |
| Keterangan: | ||
| Pengujian dilakukan selama 6 bulan |
Evaluasi fisiko-kimia merupakan evaluasi untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari suatu sediaan farmasi. Evaluasi fisiko-kimia memungkinkan peneliti mengetahui identitas kadar senyawa dalam sediaan farmasi, ukuran, dan sifat fisik lain yang dibutuhkan sebagai informasi pengembangan sediaan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi fisiko-kimia pada produk kosmetik dan PKRT, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Identifikasi dan Pemeriksaan Kadar Zat Aktif Dalam Sampel | 850.000 s/d 1.400.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (931) |
| Alat: HPLC | ||
| Menggunakan metode yang sudah ada |
Sediaan farmasi harus memenuhi spesifikasi batas cemaran mikroba agar produk yang dihasilkan terjamin keamanan, mutu, dan khasiatnya. Saat mikroorganisme pada sediaan farmasi melebihi batas maka banyak efek merugikan yang timbul seperti efek toksik, penurunan efikasi obat, dan hilangnya efikasi. Selain menguji cemaran, uji mikrobiologi pada sediaan farmasi juga dapat ditujukan untuk menguji efektivitas suatu pengawet pada sediaan larutan, menguji potensi antibiotik pada sediaan antibiotik, serta menguji sterilitas suatu produk steril.
Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa uji mikrobiologi pada produk kosmetik dan PKRT, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| ALT/AKK | 1,000,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (51) |
| Identifikasi Bakteri | 2,600,000 | Keterangan: |
| Harga uji per satu sampel dengan satu jenis mikroba | ||
| Uji Efektivitas Pengawet | 3,200,000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (61) |
| Keterangan: | ||
| Harga uji merupakan harga uji per satu mikroba uji |
Adapun beberapa jasa yang disediakan oleh Laboratorium Sekolah Farmasi ITB diantaranya :
| Jenis Jasa | Harga |
|---|---|
| Sewa Alat Visioscan VC 98 USB | 246.000 s/d 492.000 |
| Sewa Alat Visioscan Face RD | 246.000 s/d 492.000 |
| Sewa Alat Cutometer Dual Mpa 580 | 246.000 s/d 492.000 |
| Sewa Compact Powder Pressing Machine | 246.000 s/d 492.000 |
Evaluasi farmakologi mencakup pengujian praklinik dan uji klinis. Uji praklinik ditujukan untuk memperoleh informasi terkait profil keamanan produk, potensi resiko dan potensi khasiat, serta pertimbangan dalam penetapan kriteria inklusi dan eksklusi untuk pengujian klinis. Sedangkan uji klinik dilakukan setelah produk kosmetik ataupun PKRT berhasil melewati tahapan uji praklinik dan dinyatakan aman. Uji klinis bertujuan untuk melihat lebih jauh efektivitas kosmetik ataupun produk PKRT pada model manusia.
Pada produk kosmetik evaluasi praklinis jarang dilakukan karena sudah banyak kosmetik yang menganut prinsip animal free. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi farmakologi pada produk kosmetik dan PKRT, diantaranya:
| Jenis Jasa | Harga |
|---|---|
| Uji Toksisitas Akut | 9,000,000 |
| Uji Toksisitas Sub-Kronis (1 Bulan) | 75.000.000 s/d 100.000.000 |
| Uji Toksisitas Sub-Kronis (3 Bulan) | 100.000.000 s/d 150.000.000 |
| Uji Toksisitas Sub-Kronis (6-12 Bulan) | 150.000.000 s/d 350.000.000 |
| Uji Sensitisasi/ Iritasi Kulit dan Mata | 30.000.000 s/d 40.000.000 |
Evaluasi fisiko-kimia merupakan evaluasi untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari suatu sediaan farmasi. Evaluasi fisiko-kimia memungkinkan peneliti mengetahui identitas kadar senyawa dalam sediaan farmasi, ukuran, dan sifat fisik lain yang dibutuhkan sebagai informasi pengembangan sediaan. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam beberapa evaluasi fisiko-kimia pada bahan baku, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Pengujian Ukuran Partikel dan Zeta Potensial | 350,000 | |
| Scanning PXRD dan Analisis Difraktogram | 1,620,000 | |
| Spektrofotometri UV | 170.000 s/d 450.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1191) |
| Spektrofotometri IR | 120.000 s/d 340.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1191) |
| Spektrofluorometri | 225.000 s/d 560.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1191) |
| AAS | 85.000 s/d 340.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (371) |
| Keterangan: | ||
| Harga merupakan harga per elemen logam yang diuji | ||
| Karl Fisher | 505.000 s/d 785.000 | |
| Kjedahl | 225.000 s/d 340.000 | |
| Autotitrator/Titrasi Lainnya | 225.000 s/d 340.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (711) |
| Polarimeter | 30.000 s/d 120.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1161) |
| Indeks Bias | 30.000 s/d 120.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1001) |
| Titik Leleh | 30.000 s/d 120.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (1021) |
| Bobot Pel MI | 30.000 s/d 85.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (991) |
| Uji Identifikasi dengan KLT | 85.000 s/d 225.000 | |
| Analisis MS/MS | 772.005 s/d 1.068.930 | Keterangan: |
| Per Senyawa; Per Sampel; Menggunakan metode yang sudah ada dan tervalidasi; Harga belum termasuk senyawa marker | ||
| Analisis Tingkat Kemurnian Senyawa Murni Menggunakan UPLC-PDA-MS/MS | 950.160 s/d 1.603.395 | Keterangan: |
| Per Senyawa; Per Sampel; Menggunakan metode yang sudah ada dan tervalidasi; Harga belum termasuk senyawa marker | ||
| Uji Identifikasi dengan Reaksi Warna | 60.000 s/d 120.000 |
Identifikasi produk biofarmasi bisa dilakukan melalui beberapa cara seperti pemetaan peptida, pengujian sebaran ukuran protein, ataupun pemeriksaan DNA. Identifikasi produk biologi memungkinkan peneliti mengetahui sifat protein atau matriks biologis lain yang terkandung dalam sediaan. Sifat tersebut dapat menentukan perlakuan yang sesuai untuk mengembangkan produk biologi selanjutnya. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam identifikasi pada produk biofarmasi, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Pengujian Pemetaan Peptida Untuk Konfirmasi Urutan Protein dengan UPLC-MS | 6.200.000 s/d 9.050.000 | |
| Elektroforesis | 280.000 s/d 1.120.000 | Farmakope Indonesia Edisi VI (2020) (831) |
| Analisis Protein SDS-PAGE | 277.000 s/d 554.000 | Keterangan: |
| Banyak Sampel : 9 dengan 1 Marka |
Uji kuantifikasi dalam produk biofarmasi memungkinkan peneliti mengetahui kadar total protein atau matriks biologis lain yang terkandung. Pengujian kuantifikasi pada produk biofarmasi juga bertujuan untuk memastikan dosis pada sediaan sudah tepat, mengidentifikasi mutu dan keamanan produk, serta memastikan khasiat dari suatu produk. Laboratorium Sekolah Farmasi ITB dapat membantu dalam kuantifikasi pada produk biofarmasi, diantaranya:
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Nanodrop DNA/RNA UV Quantification | 276,500 | Alat : Multiskango -Thermo |
| Banyak Sampel : 15 | ||
| Blanko : 1 | ||
| ELISA Reader | 276,500 | Alat : Multiskango -Thermo |
| Total Protein Quantification | 345.000 s/d 689.000 | Bradford |
| Microwell - Standar BSA 5 titik | ||
| Alat : Multiskango -Thermo | ||
| Banyak Sampel : 1-10 sampel (Triplo) | ||
| 554.000 s/d 1.033.000 | Bradford | |
| Microwell - Standar BSA 5 titik | ||
| Alat : Multiskango -Thermo | ||
| Banyak Sampel : 25 sampel (Triplo) |
Adapun beberapa jasa yang disediakan oleh Laboratorium Sekolah Farmasi ITB diantaranya :
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Sewa Alat PCR Konvensional | 148.000 s/d 345.000 | Keterangan Alat: Veriti ABI; Heat Block 96 Well; 0,2 Ml; Variasi 6 Suhu; Harga per running alat tanpa reagen |
| Sewa Alat Pemecah Sel E. Coli | 75.000 s/d 412.000 | Sonikator |
| Freeze Dry | 222.000 s/d 444.000 | Menggunakan gas N2/24 jam |
| Pengembangan dan Validasi Metode Analisis Obat di dalam Matriks Biologi | 30.000.000 s/d 75.000.000 |
Adapun beberapa jasa yang disediakan oleh Laboratorium Sekolah Farmasi ITB diantaranya :
| Jenis Pengujian | Harga | Metode |
|---|---|---|
| Komite Etik Penggunaan Hewan Percobaan | 200.000 s/d 1.500.000 | Keterangan: |
| Harga uji merupakan harga per judul penelitian | ||
| Tes Antropometri dan Kebugaran | 250.000 s/d 500.000 | Keterangan: |
| Harga uji merupakan harga per subjek (orang) | ||
| Tes VO2 max K5 | 500.000 s/d 1.000.000 | Keterangan: |
| Harga uji merupakan harga per subjek (orang) | ||
| Milliq Water | 150,000 | Keterangan: |
| Harga merupakan harga per liter | ||
| Ultrapure Water | 250,000 | Keterangan: |
| Harga merupakan harga per liter | ||
| Uji Mikroba Udara | 2,700,000 | |
| Pengembangan Metode dan Validasi Analisis | 28.000.000 s/d 75.000.000 | |
| Sewa Analytical Balance | 86.000 s/d 142.000 | |
| Sewa Spektrofotometri | 252.000 s/d 418.000 |